Jakarta, Suaramerdeka.News — Jika suatu daerah atau wilayah mendapatkan banyak kunjungan wisatawan, maka akan berdampak pada perputaran ekonomi yang lebih besar terjadi di tempat tersebut. Kementerian BUMN menangkap potensi yang sangat besar itu di wilayah Kecamatan Borobudur. Potensi tersebut akhirnya memprakarsai tercetusnya sebuah program bernama Balai Ekonomi Desa (Balkondes).
Balkondes merupakan program dari Kementerian BUMN sebagai pematik perekonomian lokal desa berbasis pariwisata (Community Based Tourism). Balkondes menjadi solusi tepat bagi para wisatawan untuk bisa menambah waktu lama tinggalnya di seputaran destinasi wisatawa di Borobudur.
Menimbang, di sekitar Kecamatan Borobudur terserak berbagai loka wisata. Dari Candi Borobudur, Bukit Rhema (Gereja Ayam), Goa Maria Sendangsono, Punthuk Setumbu dan masih banyak lainnya. Banyak wisatawan nusantara maupun mancanegara sejak lama memilih daerah ini sebagai tempat untuk melancong dan mengisi waktu luangnya dengan berwisata.
Untuk bisa menikmati seluruh destinasi yang ada di daerah ini, tak akan bisa dihabiskan hanya dengan waktu satu hari saja. Oleh karenanya, dampak positifnya perputaran ekonominya bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat sekitar.
Direktur PT Manajeman CBT Nusantara, Jatmika Budi Santoso selaku pengelola Balkondes menuturkan, sampai saat ini setidaknya telah ada sebanyak 20 Balkondes yang tersebar di beberapa titik di Kecamatan Borobudur. Setiap Balkondes memiliki potensi lokal menarik yang bisa dirasakan langsung oleh wisatawan yang berpelesir ke berbagai destinasi wisata yang ada di Borobudur.
Contohnya Balkondes Tuksongo, di mana para wisatawan yang memilih tinggal sementara di sana bisa langsung merasakan bagaimana kecanggihan teknologi digital saat ini, yang dipadukan dengan nuansa pedesaan khas Indonesia. Para wisatawan akan dimanjakan dengan beragam suguhan menarik wisata budaya, kesenian, pendidikan, agrowisata dan masih banyak lainnya.
Balkondes Tuksongo Area Balkonjazz 2019. (SMNews/Balkonjazz).
“Setiap Balkondes sebetulnya memiliki potensinya masing-masing, dan itu dikelola secara langsung oleh warga sekitar. Ambil contoh Balkondes Bigara, wisatawan bisa melihat potensi Cokelat. Balkondes Tanjungsari, terdapat potensi Madu, Tahu dan Kerajinan Batu yang bisa ditemui langsung oleh wisatawan,” kata Jatmika saat memperkenalkan even Balkonjazz 2019, yang merupakan bagian kegiatan mempromosikan Balkondes di Jakarta, Selasa (10/9).
Rio Febrian. (SMNews/Balkonjazz).
Asisten Pendampingan Balkondes, Hatta melanjutkan, untuk pembangunan Balkondes di beberapa titik di Kecamatan Borobudur memang sengaja menunjukan potensi lokal yang ada di setiap Balkondesnya. Hal ini tidak sengaja diciptakan saat Balkondes didirikan, untuk menonjolkan potensi yang sudah ada, dan dilakukan oleh masyarakatnya sejak lama.
“Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Mereka selain bisa menikmati banyaknya destinasi wisata di Kecamatan Borobudur, wisatawan bisa menambah waktu lama tinggalnya di Balkondes dengan beragam fasilitas yang nyaman, dan bisa merasakan langsung potensi lokal yang sudah ada sejak lama di setiap Balkondesnya,” kata Hatta.
Yura. (SMNews/Balkonjazz).
Tingkatkan ekonomi warga sekitar.
Hatta menambahkan, seiring berjalannya waktu, Balkondes mampu meningkatkan perekonomian warga sekitar. Walau masih harus lebih ditingkatkan. Setidaknya dengan adanya Balkondes upaya yang dilakukan oleh masyarakat selama ini untuk peningkatan perekonomiannya jadi lebih maksimal.
Dampak nyata yang bisa dilihat di antaranya seperti desa yang memiliki Badan Usaha Milik Desa (Bumdes), kebanggaan masyarakat akan desanya semakin meningkat, juga bertumbuhnya peluang usaha di tengah masyarakat.
“Dengan kondisi yang tidak sama antar desa, seperti SDM, semangat juang dan lainnya, ada salah satu desa yang menjadi tempat didirikannya salah satu Balkondes mampu menyetor pendapat asli desa sebesar Rp 80.000.000,” kata Hatta sembari menambahkan salah satu fungsi Balkondes adalah mrnjadi etalase produk desa, yang menjalankan fungsi marketing.
Frau. (SMNews/Balkonjazz).
Selain itu, ada beberapa desa yang menjadi lokasi dari Balkondes memiliki potensi unggulan di bidang pertanian dan kerajinan tangan. Contohnya Balkondes Karangrejo yang saat ini sedang fokus mendalami penanaman strawberi dan pengolahan pupuk organik.
Balkondes Sambeng yang banyak menghasilkan buah-buahan seperti durian, rambutan, mangga dan masih banyak lagi.
“Demikian pula dengan kerajinan. Contohnya seperti Balkondes Ngadiharjo mempunyai artshop yang memajang hasil kerajinan bambu masyarakat. Contoh produknya Kerajinan Bambu Tirai, Kerajinan Carangan Bambu, Pulpen, Baki, Cangkir dan masih banyak lagi,” imbuh Jatmika sembari menambahkan, dengan adanya Balkondes bisa mengembangkan produk-produk lokal yang sudah ada, juga bisa memunculkan produk-produk potensial lainnya yang dihasilkan masyarakat.
Promosi via konser musik.
Untuk lebih meningkatkan potensi masyarakat dan Balkondes, PT Manajemen CBT Nusantara menggandeng Sinergi Nusantara menginisiasi gelaran musik Balkonjazz Festival yang siap diselenggarakan pada Sabtu (14/9) besok di Balkondes Tuksongo.
Festival ini tercipta dari proses kolaborasi antara budaya yang telah ada sejak lama di daerah tersebut, bersama musik dari para musisi ternama Indonesia.
Inisiator dan Direktur Balkonjazz Festival, Bakkar Wibowo dari Sinergi Nusantara menjelaskan, Balkonjazz Festival tidak hanya menjadi sebuah gelaran musik pada umumnya. Sebab, para pengunjung di Balkonjazz nanti akan dibuat terpesona oleh panorama alam sekitaran Balkondes, sambil ditemani oleh pertunjukan musik memukau.
Oleh karenanya akan menjadi pengalaman yang tak akan terlupakan bagi siapa saja yang melibatkan dirinya di sana. “Balkonjazz Festival 2019 kami harapkan menjadi awal yang baik, di mana masyarakat Indonesia akan mengetahui, bahwa ada banyak potensi ekonomi lokal yang luar biasa dimiliki oleh masyarakat di seputaran Balkondes. Harapannya nanti, akan lebih banyak lagi wisatawan dan pelaku ekonomi yang akan datang ke sini,” jelas Bakkar.
Payung Teduh. (SMNews/Balkonjazz).
Dalam Balkonjazz Festival 2019 besok, ada sederet nama musisi besar Indonesia yang akan ditampilkan. Seperti Yura Yunita, Rio Febrian, Payung Teduh, Dialog Dini Hari, Langit Sore, Tashoora, Nostress dan Frau. Selain itu, dalam penyelenggaraan festival ini, ada fasilitas VIP Package yang bisa dinikmati oleh pengunjung.
Bakkar menjelaskan, fasilitas VIP Package ini dibagi menjadi beberapa kelas dan harga. Seperti kelas Silver dengan harga Rp 550.000, Gold Rp 850.000, Platinum Rp 1.300.000, Diamond Rp 1.500.000, dan Group diharga Rp 2.400.000. Fasilitas yang akan didapatkan saat menggunakan VIP Package sendiri di antaranya seperti Balkondes Homestay, Balkonjazz VIP Spot Area, Balkonjazz Mechandise T-shirt, dan masih banyak lainnya. Informasi update tentang Balkonjazz Festival bisa langsung mengunjungi laman www.balkonjazz.com , atau akun official Balkonjazz Festival di @balkonjazz.id . (benny benke – 69).
Sumber asli: suaramerdeka.news